Penelusuranku mengharungi sungai
kehidupan
Kadang kayu, kadang batu, kadang susur
Menghentak, melalui, mengusik
tidak kurang yang menjentik
Layu sampanku terbelah uratnya
hingga aku tidak mampu menimbang diri
malah adakalanya terjelepok membawa hati
juga adakalanya hati memanggil, nafsu
merayu
terjunlah ke sungai ‘pasti’ kau terselamat
dari perkara yang membeban pemikiran
dari racun penyebab terkeluarnya air mata
duka
lantas kaki ini ku ajak untuk mengikutnya
Namun,
Seyakin manakah hati itu mampu menyelamatkan?
Sehebat apakah nafsu itu mampu menenangkan?
Sekuat manakah perkataan ‘pasti’ itu mampu
membenarkan?
Eh, pertanyaan-pertanyaan ini
datang
daripada mana arahnya?
Kenapa hati dan nafsu itu
ada yang
menentangnya?
Lantas aku sedar
Akal bisa melemparkan logika
Akal bisa melontar tanya
Dan akal juga dapat menjawabnya
Lalu kutarik kaki yang mula mencecah sungai
Ku pandang sungai, lalu kubawa mata ke
langit
Allahu rabbi…
Engkau cipta batu, Engkau
cipta kayu, Engkau cipta juga langit
Supaya aku dapat berjalan, berlari dan berterbangan
Menggapai pemikiran sambil memeluk hati dan
nafsu
Menjadi sebuah kemudi, juga menjadi pemandu
sampanku
Menuju destinasi yang mungkin tidak aku
jangkaui..
Subhanallah…. astaghfirullah… ampuni aku
Allah
No comments:
Post a Comment